"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah: 169).
“Wahai orang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)
Di kemaskini post pada 04/02/2021 Pada jam 23:40pm Kuala Lumpur

Friday, August 5, 2011

7 Lapisan langit mengikut Al-Quran

http://wm294240.dbswebmatic.com/images/art_11468.jpg
Pada posting hari kemarin telah diterangkan jika Langit dalam Qur'an diartikan 2 makna:
☑ Langit bumi kita
☑ Langit Alam semesta
Contohnya ialah:
Qs.21 Anbiyaa':32 Kami jadikan langit sebagai "ATAP TERPELIHARA" dan mereka TETAP BERPALING dari tanda-tanda padanya
Qs.2 Baqarah:22  Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit
Silahkan perhatikan baik-baik 2 ayat diatas, "Langit" dalam ke 2 ayat ini tak dapat diartikan "Langit Semesta", ada juga ayat lain yang dapat dimasukkan dalam kategori Langit Bumi seperti yang akan dibahas berikut ini.
7 LAPISAN ATMOSFIR DALAM QUR'AN
(Posting ke 9 dari group ITB 1 yang telah diblokir secara tidak adil oleh ADMIN Facebook)
السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو  ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Fakta ilmiah bahwa Langit Bumi (Lapisan Atmosfir) itu terdiri atas 7 lapis yang telah dinyatakan dalam Al-Qur’an dalam Surat 2 Al-Baqarah ayat 29 yang artinya:
DIA-LAH ALLAH, YANG MENJADIKAN SEGALA YANG ADA DI BUMI UNTUK KAMU DAN DIA BERKEHENDAK (MENCIPTAKAN) LANGIT, LALU DIJADIKAN-NYA TUJUH LANGIT. DAN DIA MAHA MENGETAHUI SEGALA SESUATU
Ayat lain yang menyatakan bahwa Langit itu terdiri dari 7 lapis adalah dalam Surat 41 Fushshilat ayat 11, yang artinya:
MAKA DIA MENJADIKANNYA TUJUH LANGIT DALAM DUA MASA. DIA MEWAHYUKAN PADA TIAP-TIAP LANGIT URUSANNYA. DAN KAMI HIASI LANGIT YANG DEKAT DENGAN BINTANG-BINTANG YANG CEMERLANG DAN KAMI MEMELIHARANYA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA. DEMIKIANLAH KETENTUAN YANG MAHA PERKASA LAGI MAHA MENGETAHUI.
Kata “langit” dalam Al-Qur’an ini memiliki 2 arti, yaitu langit bumi dan juga bisa diartikan sebagai alam semesta/luar angkasa sebagaimana kata “Al-kitab” dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak arti. Dengan makna kata seperti ini, maka langit bumi atau atmosfer memiliki 7 lapisan.
Baru abad 20 ini terbukti bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpuk dan persis terdapat 7 lapisan seperti yang diungkapkan AL-Qur’an lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Klik pada gambar agar gambar lebih besar untuk disebarkan ... ^_^
Para ilmuwan dengan peralatan canggih abad 20 baru menemukan bahwa atmosfer terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan tersebut adalah:
1.    Troposfer, lapisan terdekat bumi yang membentuk sekitar 90% dari keseluruhan berat atmosphere.
2.    Stratosfer, lapisan diatas tropospher.
3.    Ozonosfer, lapisan yang mengembalikan sebagian besar sinar Ultraviolet dan radiasi bahaya lainnya.
4.    Mesosfer, lapisan diatas Ozonospher.
5.    Termosfer, lapisan diatas Mesosfer.
6.    Ionosfer, lapisan dimana gas-gas terionisasi membentuk lapisan ini.
7.    Eksosfer, bagian terluar dari Atmosfer yang membentang dari sekitar 480 Km sampai 960 Km.
Sebuah keajaiban besar bahwa bukti-bukti ini yang tidak mungkin didapat tanpa teknologi canggih abad 20 ternyata telah dinyatakan oleh Al-Qur’an lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Ini pun membuktikan bahwa Al-Qur’an bukan ciptaan Rasulullaah Muhammad SAW, tapi memang Firman Allah Pencipta Alam Semesta Raya.
Terkadang ada orang yg berdalih & mengatakan jika dari segi fisika, atmosfir terbagi dalam 4, bukan 7. Itu cuma pernyataan orang-orang yg mengingkari BUKTI NYATA kebenaran Qur'an.
Insya Allah saudara tidak akan menemukannya dalam kitab suci tetangga manapun tentang 7 lapis langit bumi ini...
http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=11468

10 Perkara menjadikan amal ibadat anda seperti debu di sisi Allah SWT

http://wm294240.dbswebmatic.com/images/art_11139.jpg
HATI-HATI 10 HAL PEMBATAL SYAHADAT
السلام عليكم
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
Untuk semua saudara-saudariku:
Maaf, saya tak kafirkan banyak orang tp saya cuma ingatkan saja sesama insan agar "HATI-HATI" 10 HAL PEMBATAL SYAHADAT...
kenapa saya angkat tulisan ni? karena banyak orang di luar sana yang bilang Qur'an sudah tak sesuai zaman & 35% ayatnya perlu kena tukar ayat baru yang sesuai dengan zaman ni...
lagi banyak orang bilang SEMUA AGAMA BENAR, SEMUA AGAMA BAIK, SMUA AGAMA BAGUS, SEMUA AGAMA SAMA... benar kah smua agama sama? Benarkah ajaran Tuhan itu 3 tapi 1 itu benar?
-----
Allah telah mewajibkan bagi seluruh hambanya untuk masuk ke dalam Islam dan berpegang teguh dengan ajaran-Nya dan menjauhi segala sesuatu yang menyimpang darinya. Ia juga telah mengutus Muhammad untuk berdakwah terhadap hal tersebut, dan juga telah mengabarkan bahwa barang siapa yang mengikutinya maka dia telah mendapatkan hidayah, namun barang siapa yang menolak dakwahnya maka ia telah tersesat. Dan Allah telah memperingatkan dalam banyak ayat-ayat Al-qur'an tentang hal-hal yang menyebabkan segala jenis kesyirikan, kemurtadan dan kekafiran.
Para ulama telah menerangkan dan membahas hukum seorang muslim yang murtad dari agamanya dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab yang membatalkan keislamannya, yang menyebabkan darah dan hartanya menjadi halal dan Ia dinyatakan keluar dari Islam. Namun yang lebih berbahaya dan sering terjadi adalah 10 hal yang dapat membatalkan keislaman yang disebutkan oleh Syeik Muhammad Bin Abdul Wahab serta ulama lainnya. Dan saya akan menjelaskan secara singkat akan hal ini, agar kita berhati-hati dan mengingatkan orang lain dengn harapan agar kita selamat dari hal-hal tersebut.
----------------------------------------------------------------------
1. Syirik dalam beribadah kepada Allah. Firman Allah,
"sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang di kehendaki-Nya." (Qs.4 An Nisaa': 116).
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan padanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seseorang penolongpun."
(Qs.5 Al Maidah: 72).
Termasuk dalam poin ini adalah berdo'a kepada orang yang sudah mati dan minta bantuan kepada mereka atau bernadzar dan memberi sesaji baik berupa makanan, minuman, hewan kurban, bunga dan lainnya.
----------------------------------------------------------------------
2. Menjadikan sesuatu sebagai perantara dengan Allah dimana seseorang berdo'a dan meminta syafaat serta bertawakal kepada sesuatu tersebut, orang yang berbuat hal seperti ini telah kafir secara ijma'.
Contoh: meminta tolong melalui perantara jin, meminta do'a melalui Nabi, meminta ampun melalui Nabi Isa atau Siti Maryam/bunda Maria, meminta perlindungan melalui malaikat, meminta berkah melalui Santo Kristen dan sejenis. Semua doa, ampun, permintaan, HARUS & HANYA ditujukan bagi ALLAH saja.
----------------------------------------------------------------------
3. Siapa yang tidak mengafirkan orang-orang musrik atau meragukan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka. Maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir.
Mereka telah membetulkan ajaran agama lain yang salah yang bermakna mereka pun mengakui ajaran agama yang salah. Ertinya mereka mengakui bahwa ada Tuhan selain Allah itu benar.
----------------------------------------------------------------------
4. Siapa yang meyakini bahwa petunjuk selain Rasulullah saw lebih sempurna dari petunjuk beliau, atau meyakini bahwa hukum selain hukum beliau lebih baik dari selain hukumnya, seperti orang-orang yang lebih mengutamakan hukum thagut/demokrasi/komunis/hukum lainnya dari hukum Allah, maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir.
Ertinya mereka tak meyakini Hukum Allah yang banyak ditulis dalam Qur'an. Bila tak yakin ayat Qur'an, maknanya mereka ragu akan Qur'an.
Ragu akan Qur'an = Gugur imannya pada Kitab2 ALLAH.
Ragu Qur'an = Ragu akan perkataan Nabi, menganggap Rasulullah Muhammad SAW berbohong masalah ayat Qur'an... maknanya, gugur imannya pada para Nabi.
Ragu Qur'an = Ragu akan perkataan Malaikat Jibril, menganggap Malaikat Jibril berbohong masalah ayat Qur'an... maknanya, gugur imannya pada para Malaikat.
Ragu Qur'an = Ragu akan firman ALLAH, menganggap ALLAH tak sempurna & berbohong masalah ayat Qur'an... maknanya, gugur imannya pada ALLAH.
Rukun Iman dalam Islam ada 6:
Bila dalam kenyataan kehidupan & perbuatan keseharian kita tak percaya pada Qur'an, maknanya 4 dari 6 Rukun Islam kita telah BATAL!!!
Iman kepada Kitab-Kitab ---> Batal
Iman kepada Para Nabi ----> Batal
Iman kepada Malaikat ------> Batal
Iman kepada Allah ----------> Batal
Cuma tersisa 2 Iman Islam, iaitu:
Iman kepada Hari Akhir &
Iman kepada Qada & Qadar
----------------------------------------------------------------------
5. Siapa yang membenci sebagian dari ajaran Rasulullah, meskipun ia tetap mengamalkannya, maka ia telah kafir. Berdasarkan firman Allah,
"yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka."
Mengapa Rasulullah Muhammad SAW bersabda bahwa banyak penghuni neraka ialah wanita?
Kali ini, saya ada 2 jawaban untuk sementara:
- Karena insya Allah kelak jumlah wanita:pria = 50:1
- Karena banyak wanita tak guna jilbab/tudung
- Karena banyak wanita membenci poligami di Kitab Allah
Sesiapa yang berkata baik lahir maupun batin jika poligami itu tak betul, poligami itu salah, maka maknanya:
ia telah menyalahkan Qur'an
ia telah menyalahkan Kitab-Kitab Allah karena Poligami pun terdapat dalam Taurat, Zabur & Injil
ia telah menyalahkan Rasulullah Muhammad SAW & para nabi lain karena Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Yakub, Nabi lain pun memiliki istri lebih dari 1
ia telah memfitnah Rasulullah Muhammad SAW berkata bohong tentang Ayat yang membatasi poligami 4 istri saja
ia telah menghujat ALLAH & mengatakan ALLAH berdusta tentang ayat poligami
Karena itu, insyaflah wahai saudara-saudariku, mari, perbaharui syahadat kita dengan shalat 5 waktu, karena Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Alhamdulillah karena ALLAH telah menjadikan umatku sering mengucapkan syahadat.
Hal lain yang perlu diketahui bahwa membatasi kelahiran dengan kondom, suntik, atau medik lainnya ialah salah satu cara mereka para Kristen agar perkembangan umat Islam terhambat, sementara mereka banyak-banyak berkembang biak sebanyak-banyaknya.
----------------------------------------------------------------------
6. Siapa yang memperolok-olok salah satu ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Atau memperolok-olok pahala dan siksaan yang diperoleh maka ia juga kafir. Dan dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah,
"Katakanlah wahai (Muhammad), 'Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?' tidak usah kalian minta ma'af, karena kalian kafir sesudah beriman." (At Taubah: 65-66)
Bila ada seorang yang mengakui Islam tapi dia bergurau dengan Qur'an & berkata: "GITU AJA KOK REPOT, SAYA KAN CUMA BERCANDA." maka silahkan lihat Firman-firman ALLAH dibawah ini:
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (18 Kahfi: 106)
Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.
(Qs. 45 Jaatsiyah:9)
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (Qs.9 Taubah:65)
Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan. (Qs.18 Kahfi:56)
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
(Qs.31 Luqman:6)
Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat. (Qs.45 Jaatsiyah:35)
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (Qs.6 An'am:70)
Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (Qs.7 A'raaf:51)
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. (Qs.86 Thaariq:13-14)
----------------------------------------------------------------------
7. Perbuatan sihir dengan segala bentuknya. Maka barang siapa yang melakukan perbuatan ini dan meridhainya, maka ia telah kafir. Sebagaimana firman Allah,
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan syihir).
Mereka mengajarkan syihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan,
'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kalian kafir'. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya.
Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudlarat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudlarat kepadanya dan tidak memberi manfaat.
Demi, sesungguhnyaa mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah keuntungan baginya diakhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (Al Baqoroh: 102)
----------------------------------------------------------------------
8. Mendukung dan membantu orang-orang musrik untuk mencelakakan kaum muslimin. Hal ini dilandasi oleh firman Allah,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (kalian), sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kalian mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim."
(Al Maidah: 51)
----------------------------------------------------------------------
9. Orang yang meyakini bahwa ada golongan manusia tertentu yang dibolehkan keluar dari syari'ah Muhammad. Maka orang yang meyakini hal ini telah kafir, berdasarkan firman Allah,
"Di antara ahli kitab ada orang yang jika kalian mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepada kalian dan diantara mereka ada orang yang jika kalian mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepada kalian, kecuali jika kalian selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan, 'tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.' Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui." (Al Imran: 75)
----------------------------------------------------------------------
10. Berpaling dari agama Allah dengan wujud tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya. Didasarkan pada firman Allah,
"Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan-Nya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (As Sajdah: 32).
----------------------------------------------------------------------
Dan tidak ada perbedaan antara pelaku-pelaku sepuluh hal tersebut diatas, baik ia dalam keadaan main-main, bersungguh-sungguh, atau karena takut ketika melakukannya -kecuali orang yang dipaksa untuk melakukannya-.
Semuanya adalah bahaya yang sangat besar dan sangat sering terjadi. Maka hendaknya setiap muslim dapat menghindarinya dan selalu menghawatirkan dirinya dari hal-hal tersebut.
Kita kemudian berlindung kepada Allah dari segala sesuatu yang dapat mendatangkan kemurkaan dan adzabnya yang sangat pedih. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah atas manusia terbaik, Muhammad serta atas para kerabat dan sahabatnya.
Mari, sekali lagi kita perbaharui Syahadat kita. Mari kita sama tegakkan shalat 5 waktu berjamaah di masjid. Rasulullah Muhammad SAW tak pernah perintah kita shalat 5 waktu seorang saja di rumah masing-masing.
Kita shalat seorang saja, maka belum tentu shalat kita diterima, tapi bila kita banyak berjamaah sekali, insya ALLAH diterima semua.
Bila kita tegakkan shalat 5 waktu berjamaah, maknanya dalam 1 hari saja kita minimal mengucap 9x syahadat secara berjamaah disaksikan & di doa'akn para Malaikat di masjid/surau.
Rujukan :
http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=11139

Transformasi ke arah cahaya Ilahi

Pendahuluan
Alhamdulillah bersyukur kehadrat Allah SWT serta selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, seluruh ahli keluarga baginda, para sahabat, para tabiin, para mujahid, para alim-ulama, para guru/ustaz, dan seluruh muslimin dan muslimat.
Dengan izin Allah SWT kita dapat berjumpa lagi. Pada siri yang lepas kita mengkaji quantum mekanik, iaitu formula terkenal Einsteins E=MC2, dan juga sedikit penjelasan tentang Al-Quran sebagai super-computer system, iaitu Advanced Multi-Dimension Relational Database Management System (AMD-RDBMS). Kali ini kita akan melihat tentang kreativiti dan inovasi dalam Islam, tentang "The Blue Ocean Strategy", "The 10 ink-oceans Strategy", enjin Quranpedia, dan serba sedikit tentang kenapa mesti menggunakan bahasa Arab.
Alhamdulillah semakin hari semakin ramai yang mengunjung blog “Kajian Al-Quran” ini, baik dari kalangan pembaca santai maupun pembaca yang serius. Banyak juga pertanyaan, persoalan, dan pandangan yang saya terima baik dari para pelajar siswazah samada yang membuat diplamo atau ijazah, Masters dan PhD, dan juga lepasan PhD seperti pensyarah dan pengamal industri.
Sepintas Lalu
Oleh kerana agak ramai juga yang bertanya tentang bagaimana mengkaji ayat-ayat Quran melalui perspektif “Al-Quran dan ICT” (yang berdasarkan method Al-Quran bi Al-Quran) untuk menjana ilmu-ilmu baru dan hebat, maka kali ini saya akan menyentuh sepintas lalu kaedah dan cara-caranya (iaitu enjin kepada Quranpedia).
Oleh kerana ianya berasaskan ICT, maka sudah tentu tuan-puan akan berhadapan dengan terma-terma ICT seperti ontology, propositional logic, boolean truth, lexical dan semantic analysis dan sebagainya.
Maafkan saya kerana terpaksa menggunakan bahasa rojak, namun ianya tidak menggambarkan keadaan kepala dan pemikiran saya. Saya tidak memelayukan sesetengah terminology agar mudah untuk para pembaca merujuk kepada pakar-pakar atau mencarinya di dalam internet. Saya bukannya hendak memperkecilkan bahasa Melayu, kadang-kadang bila cuba memelayukan sesetengah terminologi ia nampak janggal dan agak mengelirukan.
Satukan Fikrah, Kukuhkan Ummah
Yang menariknya pertanyaan (dalam siri Al-Quran dan ICT) adalah datang dari pelbagai jurusan ilmu seperti ICT, sains, pertanian, kejuruteraan, perubatan, saikologi, dan juga dari bidang agama dan kajian Al-Quran. Ini adalah satu petanda dan perkembangan yang baik untuk kita semua bangkit semula berganding tenaga dan kepakaran menyatukan fikrah dan menguatkan ummah, dan seterusnya membuktikan kepada dunia bahawa Al-Quran adalah benar-benar Kalam Allah, adalah benar-benar satu rahmah dan nikmah kepada seluruh alam yang diturunkan dari tuhan yang maha esa, Allah rabbul jalil.
Usaha kita (sentiasa berfikir mengkaji ayat-ayat Quran) ini adalah satu jihad, sebesar-besar jihad, sebesar-besar amalan soleh, amalan penambah-baikkan, amalan “continuous improvement”, amalan Kaizen. Allah SWT telah berjanji hanya orang-orang soleh sahaja yang akan dapat mewarisi dunia, dan dapat memerintah dunia.
Mari kita buktikan Al-Quran itu memang benar-benar Kalam Allah, memang benar-benar hebat, memang benar-benar kitab yang menjana ilmu.
Pencemaran dan Ekonomi Pembetulan Alam
Walaupun belum lagi mendapat sokongan dari para alim-ulama, dari IPTA dan institusi-institusi Islam di Malaysia, saya berharap bidang baru ilmu “Al-Quran dan ICT” ini akan terus berkembang dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh manusia baik orang Islam ataupun yang belum Islam.
Umat Islam perlu menjana ilmu-ilmu dari Al-Quran sebab kemusnahan dan kehancuran yang dibuat oleh manusia sekarang sudah sampai tahap “beyond repair”. Maka ekonomi dunia dalam masa 10-20 tahun lagi ialah “ekonomi pembetulan alam”. Sekarang pun kita sudah nampak contoh-contoh ekonomi mesra alam seperti “green teknologi”, “bio-feedback medicine”, dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC4kAWTtQeaVT_h4AQOiGlbNF5Gyw8wYapx0z5EvxVjV0mYjtGRcAWjo4D_OU909YHhRQhkLENh0TuE2SFhpMenDohNq81yzuAp_gzZ0P-ERwYN_DJU7rXvpG1gwEleHH9nsimfOfXm9KY/s400/kecelaruan+fikiran.png
Oleh kerana tidak banyak ilmu yang dijana dari Al-Quran maka hari ini kita saksikan berlaku kemusnahan minda manusia; ini termasuklah dari pencemaran asap seperti rokok dan dadah, pencemaran radiasi elektromagnetik seperti dari wireless phone dan Wifi, pencemaran pemakanan, air dan sebagainya. Yang paling bahaya ialah pencemaran pemikiran di mana umat Islam pada hari ini tidak lagi mampu berfikir secara deduktif, secara hukum dan peraturan, sebaliknya mereka hanya tahu berfikir secara induktif, secara inference dan pemerhatian sahaja. Malah mereka tidak tahu pun bagaimana berfikir cara Islam (deduktif)!
To Think Outside The Box Think Inside Al-Quran
Allah SWT menjelaskan Al-Quran mengandungi lebih dari 10 lautan-dakwat ilmu (sebab itu Al-Quran mampu menjelaskan segala-galanya). Kalaulah Al-Quran sudah mengandungi “10 ink-ocean of knowledge”, maka perlukah kita fikir “outside the box”, sudah cukup dan memadai dengan “think inside Al-Quran”!
Di dalam ayat Al-Kahfi 18:109 Allah SWT menjelaskan manusia boleh menjana 2 lautan-dakwat ilmu “amalan solehan”, iaitu ilmu penambah-baikkan, ilmu memperelokkan sesuatu, ilmu continuous improvement, atau ilmu Kaizen dengan menggunakan sumber dan garis-panduan dari kitab Al-Quran. Al-Quran mengklasifikasikan ilmu ini sebagai ilmu “mutashabihat” atau ilmu yang serupa, yang hampir sama, yang dalam bentuk konsep, dalam bentuk metafora.
Sementara dalam ayat Luqman 31:27 Allah SWT menjelaskan Al-Quran mengandungi lebih dari 8 lautan-dakwat ilmu yang menjelaskan tentang ilmu hukum alam, “Law of the Universe”, atau ilmu nature, ilmu alam semulajadi, ilmu sains, ilmu quantum dan relativiti seperti ilmu menjana tenaga dan membuat bom atom E=MC2, ilmu tentang “time dilation”, tentang graviti, plasma fizik, ilmu tentang isotop, dan sebagainya.
The Blue Ocean Strategy
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9g3iknRbU_MeLMoiSh8GPStixLJyiJyApuElyTpdHBzuakCn9Wd9X54pHACfmVcKtzw-y3opC19NK_KaPNcUVfcJY3CdeBBlynHPpi0IY9QI4jeV5jKW97QwivN3Ag5tDHUGzehpNGWM3/s400/10+ink-ocean+vs+blue+ocean.png
Walau apa pun pendapat dan persepsi rakyat Malaysia terhadap Najib (PM Malaysia sekarang) yang kuat berpegang kepada “The Blue Ocean Strategy”, saya dapati Najib adalah antara PM yang mempunyai banyak idea-idea bernas dan baik untuk rakyat. Saya bukanlah “orang Najib”, dan sepatutnya saya lebih marah dan sakit hati kepada beliau sebab cadangan “Quranpedia” saya ditolak mentah-mentah, begitu juga dengan bantuan untuk saya menyambung pelajaran bahasa Arab dan PhD juga tidak dilayan.
Seronok juga bercakap tentang politik, mari kita menyimpang sekejap sebagai selingan. Walaupun saya skeptikal tentang konsep 1Malaysia, tetapi idea-idea lain seperti “Rakyat didahulukan, Pencapaian diutamakan”, transformasi ekonomi, dan transformasi kerajaan adalah baik dan bernas sekali. Kita nampak sudah banyak perubahan berlaku seperti di LHDN, KWSP, pejabat imigrasi, klinik dan hospital kerajaan.
Begitu juga dengan harga minyak (petrol/diesel) tidak perlu dinaikkan (malah patut diturunkan lagi) sebab keuntungan dari sumber minyak negara jauh lebih besar dari subsidi yang dibayar. Lagi mahal/tinggi harga minyak dunia, maka lagi banyak keuntungan hasil petroleum negara (hendaklah diingat sumber minyak adalah hak rakyat). Kerajaan sepatutnya bersyukur dan mengajak rakyat bergembira dengan kenaikkan harga minyak, bukannya bersedih dan cuba menakut-nakutkan rakyat kononnya kerajaan terpaksa menanggong kerugian yang besar sebab membayar subsidi yang besar.
Begitu juga dengan tarif elektrik, bila harga minyak naik maka tarif akan dinaikkan, tetapi kenapa bila harga minyak turun tarif tidak diturunkan? Kedua-dua sumber ini minyak dan elektrik amat diperlukan rakyat untuk menjalani kehidupan seharian. Rakyat tidak kesah kalau harga kereta BMW naik, harga tambang pesawat naik, harga ikan salmon naik, harga OLED TV naik, dan sebagainya. Tetapi jangan harga minyak, elektrik, dan air.
Orang “Lama” Berfikiran Deduktif
Cuba tengok bagaimana orang-orang “lama” yang berfikiran deduktif (seperti Tan Sri Ani Arop, yang pernah menjadi bos saya) yang pernah menerajui TNB, dia tidak fikir tentang poket dia, tentang menaikkan gaji dan imbuhanya, tentang sambung kontrak kerjanya, tentang kemewahan dan keseronokkan hidupnya, tetapi yang dia fikir ialah pekerjanya samada anak-anak cukup makan ke tidak, solat ke tidak, tentang rakyat jelata, tentang orang-ramai, tentang jalan-jalan kampung samada berlampu ke tidak, tentang budak-budak sekolah samada belajar dalam selesa berkipas atau keadaan rimas kepanasan, dan sebagainya.
Semasa bekerja menjadi pegawai besar, pendapatan 5 angka sebulan, disediakan pula kereta mewah dan minyak percuma, saya tidak pernah terfikir dan tidak pernah kesah tentang kenaikkan harga barang, bayar saja. Tidak pernah terfikir tentang kesusahan dan keperitan hidup orang-ramai, orang kebanyakkan, tentang kesempitan hidup orang bandar, tentang kepayahan hidup orang kampung, kais pagi makan pagi, tentang orang-orang yang tidak mempunyai pendapatan tetap. Tetapi sekarang saya melihat, merasa, dan mengalami sendiri keperitan hidup sebagai orang susah.
Pada pendapat saya sebilangan besar penjawat awam adalah cekap dan bersih, hanya segelintir iaitu diperingkat atas, peringkat pembuat keputusan dan penguat-kuasaan, yang kotor, yang jijik, yang korup, rasuah, suka mengampu, suka ambil kesempatan, dan menyalah-gunakan kuasa. Bekerja makan gaji (untuk “hidup”) diperingkat atas ini, kita mesti pandai “menyesuaikan diri”, tahu bila nak buka dan tutup mulut, tahu bila nak pandang sebelah atau dua-belah mata, dan sebagainya. Hidup seperti ini dipanggil hidup dua alam, alam kepura-puraan, alam cakap tidak serupa bikin, alam munafik, dan alam “duality” ini tidak pernah tenang dan tenteram.
The Blue Ocean Strategy vs The 10 ink-Ocean (Al-Quran) Strategy
Oleh kerana Najib berfalsafahkan “The Blue Ocean Strategy”, maka banyaklah jabatan dan agensi kerajaan terjun ke alam “strategi lautan biru”. Secara ringkasnya, strategi lautan biru ini ialah melakukan atau membuat atau mencipta apa yang orang lain belum buat. Dengan lain-lain perkataan melahirkan manusia “kreatif dan inovatif”. Sebab itu kita lihat sekarang JAKIM dan Masjid negara juga tidak mahu ketinggalan, turut serta mengadakan “Karnival Inovasi”.
Islam tidak menolak “inovasi dan kreativati”, tetapi konsep dan matlamat “kreatif dan inovasi” bukannya berdasarkan “the blue ocean strategy”. Allah tidak suruh manusia membuat apa yang tidak pernah dibuat orang. Cuba tengok mat rempit, mereka adalah kreatif dan inovatif, mereka adalah pendokong kuat “the blue ocean strategy”, mereka buat apa yang orang lain tidak buat. Tetapi kenapa mereka menjadi beban dan masalah kepada masyarakat?
Kreativiti dan inovasi dalam Islam adalah berdasarkan “the 10 ink-ocean” (10 lautan-dakwat ilmu), iaitu berdasarkan Al-Quran berteraskan “amalan solehan”, konsep penambah-baikkan, konsep “continuous improvement”, atau konsep “Kaizan”.
Al-Quran menyebut tentang “solehan” sebanyak 180 sedangkan “solat” hanya kira-kira 120 kali sahaja. Malang sekali umat Islam faham “amalan solehan” itu sebagai amalan kebajikan (charity work). Al-Quran membuat contoh “amalan solehan” itu seperti membaik-pulih orang yang tidak dapat hamil (mandul) dan menjadikannya mampu hamil dan melahirkan bayi (sila rujuk artikel yang lepas-lepas tentang konsep amalan solehan).
Para nabi dan rasul adalah manusia soleh sebab mereka menambah-baik, memperelokkan masyarakat yang sudah rosak. Taraf dan martabat orang soleh jauh lebih tinggi dari orang-orang yang bertaqwa. Orang soleh akan menjadi tetamu Allah, akan dapat bertemu dan berbual-berbual dengan Allah di akhirat nanti. Al-Quran menjelaskan orang-orang taqwa akan masuk syurga berbondong-bondong, secara pukal, secara beramai2, sama seperti orang-orang kafir yang masuk neraka secara beramai-ramai, secara pukal.
USM dan The Blue Ocean Strategy
Sudah tentu kita tidak menyalahkan strategi USM (sebab menggerudum jatuh dari ranking 200 ke 314 unversiti terbaik dunia) sebab kononnya berlaku “biased” dalam pemarkahan, persoalannya mampukah USM menjadi 50 universiti terbaik dunia pada tahun 2015 yang hanya tinggal kira-kira 3 tahun lagi?
Mampukah USM menggunakan "strategi lautan biru" sedangkan kita tahu USM tidak mempunyai prasarana dan pusat kajian yang canggih. Di Amerika Syarikat ada Fermi Lab, dan di Eropah ada CERN large Hadron Collider, iaitu makmal pemecah atom dan nuklear. Untuk mengadakan prasarana kajian dan makmal ini memerlukan peruntukan beratus bilion ringgit, sudah tentu tidak mampu bagi USM atau mana-mana IPTA (di Malaysia) mengadakannya.
Tetapi umat Islam ada Quran yang menjelaskan segala-galanya yang mengandungi 10 lautan-dakwat ilmu. Kenapa umat Islam takut sangat untuk membina “Quranpedia” iaitu prasarana untuk menjana ilmu dan teknologi baru dari Al-Quran? Atau kita kurang yakin dengan Al-Quran? Kita tidak percaya kepada janji-janji Allah?
Lagi pun tidakkah membina “Quranpedia” atau “The 10 ink-ocean strategy” ini juga boleh dianggap sebahagian dari “the blue ocean strategy”? iaitu membina satu prasarana yang tidak pernah dibina oleh orang lain?
Quranpedia = Super-computer = Super Database System
Kita sudah mengkaji dan melihat bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang gelombang elektromagnetik, tentang wireless communication, tentang teknik subliminal, tentang E=MC2, dan sebagainya. Semua dijelaskan dengan terang dan terperinci.
Kalau belum puas hati lihat ayat Al-An’am 6:96 bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang isotop, tentang pemecahan atom dan nuklues, dan pertukaran dari satu jenis unsur/element kepada element yang lain, dan penghasilan tenaga yang amat kuat (tenaga atom).
Lihat pula ayat An-nur 24:35 bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang tenaga galian seperti minyak (petrolium, metanol, dsb), lihat ayat Al-Furqan 25:45-46 penjelasan tentang daya gravity, lihat ayat Al-Haj 22:47 tentang “time dilation”, dan sebagainya. Sudah tentu ayat-ayat ini tidak mudah difahami dengan begitu sahaja tanpa penggunaan kaedah “Quranpedia” yang berasaskan Quran bi Quran.
Sekarang mari kita cuba faham serba sedikit konsep dan enjin “Quranpedia” ini. Yang sebenarnya saya belum lagi bersedia untuk mengeluarkan (release) kajian saya tentang “enjin” Quranpedia ini sebab saya belum betul-betul berpuas-hati dengan hasil kajian saya ini. Namun memandangkan banyak “permintaan”, maka apa salahnya kita sama-sama berfikir dan mereka-cipta “enjin” Quranpedia ini, dan seterusnya membina “Tali Allah” (hablillah) seperti yang dituntut dalam ayat Al-Imran 3:103.
Syarat Pertama Faham Bahasa Arab
Banyak sekali ayat-ayat Quran yang menjelaskan bahawa untuk mengkaji ayat-ayat Quran mesti menggunakan Bahasa Arab. Sebelum saya belajar dan mengkaji bahasa Arab, saya terfikir bahawa ayat-ayat Quran boleh dikaji dengan menggunakan “bahasa terjemahan”. Rupanya sangkaan saya tersesat dan meleset sama sekali.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYgMITajbZ1YbpBlVzm6vEL0URlhIKlDQC1BGq2e5Unabgkv-iOgXmWn_no_W1ciuhVpgdI_T7OmZanj7njSgoaKVLA7q9Brvw3xVADaNcGlFthmU4KxEmj_4z89rBguSEah8ylY1pf51P/s400/belajar+bahasa+arab.png
Secara kasar, ada beberapa unsur penting yang harus kita ketahui dan fahami dengan mendalam sekiranya ingin mengkaji ayat-ayat Quran dari perspektif ICT. Antaranya ialah ilmu ontology, ilmu propositional logic, dan ilmu semantik.
Ontology, Propositional logic, dan Semantic
Kita sekarang memasuki topik yang sedikit berat. Maafkan saya kerana mencampur-adukkan bahasa. Saya harap para pembaca boleh bersabar dan jangan risau kalau tuan-puan tidak berapa faham sebab ianya ilmu yang sangat dalam lagi terperinci. Saya akan cuba sedaya upaya untuk memudahkan penerangan dan penjelasan agar ianya senang difahami oleh pelbagai lapisan pembaca, dan boleh diaplikasikan dalam menjana ilmu-ilmu baru untuk kita kembali meninggikan syiar Islam.
Kita harus mahir dalam 3 bidang ilmu sekiranya kita ingin memahami asas “Quranpedia” iaitu ilmu ontology, ilmu propositional calculus, dan ilmu semantic. "Enjin Quranpedia" yang saya jelaskan di sini belum terdapat lagi dalam mana-mana buku teks samada dalam kitab ulumul Quran, kitab kuning (nahu arab) dan sebagainya.
Ilmu “ontologi” adalah ilmu dan kemahiran kita membuat makna dan pengkelasan, pengklasifikasian dan pengkategorian sumber ilmu dari Al-Quran. Dalilnya jelas seperti ayat Al-Baqarah 2:31-33 di mana perkara pertama yang diajar kepada manusia (Nabi Adam) ialah segala nama-nama benda, yang bermakna termasuklah pengkelasan dan pengkategorian ilmu.
Ilmu yang ke-dua ialah ilmu “propositional logic”, juga disebut mathematik logic atau juga propositional calculus, ialah ilmu, kemahiran, dan kepandaian “to conjoin verses of Al-Quran” dan mengeluarkan kesimpulan darinya. Ayat-ayat Quran tidak disusun seperti buku-buku biasa mengikut bab dan topik tertentu, tetapi dalam bentuk “uhkimat”, dalam bentuk kukuh dan padat, dalam bentuk pangkalan data (database system).
Untuk membuat “conjoinment” dan mengeluarkan kesimpulan memerlukan kepakaran pelbagai ilmu seperti ICT, perubatan, kejuruteraan, arkitek, dan sebagainya. Ini adalah ilmu baru yang maha hebat dan tinggi yang mampu meletakkan semula Islam ke mercu keagongan ilmu.
Ilmu atau unsur ke-tiga ialah kebolehan mengeluarkan ilmu, mengeluarkan makna semantik. Makna semantik ini bergantung kepada makna literal, makna leksikal, makna konsep, makna metphor dan sebagainya. Untuk memudahkan kefahaman kita semua, kita sentuh serba sedikit tentang makna leksikal, makna hakiki dan makna konsep terlebih dahulu.
Dibawah ini saya berikan beberapa contoh yang mudah dan straightforward kenapa kita mesti mengkaji ayat-ayat Al-Quran dengan menggunakan bahasa Arab.
Al-Quran Menjelaskan Penghasilan Minyak Petrol
Perkataan "shajaratin" di terjemahkan sebagai "pokok", tetapi makna leksikalnya ialah benda yang kompleks yg berseranggah, yg bercabang-cabang, yang bercampur-baur. diertikan "pokok" sbb ianya "benda kompleks" yang bercabang-cabang, yang bercampur-baur antara ranting, daun, bunga dan buah, dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3C5tChhEsggJy7aDW9WcAWRwa12IVnzOWsI-8WO4ohhY-qhijx-byAo2pHqVjdl6lsu9V-K9t5Hi_K0pdUz4nzQGjQDM4t-XVLiW3tf1FxS65RFukxmqkBAH7yo3-vN-DaJYdVIpsZOtP/s400/pokok+shajarah+nakhla.png
Dalam BM "Pokok" itu adalah makna “hakiki” yang tidak boleh dikaji-selidik lagi, yang tidak rungkai lagi. Tetapi “shajaratin” (yang kita terjemah menjadi “pokok”) dalam bahasa Arab adalah masdar (infinitif atau verbal noun) dari perkataan “shajara/yasjuru” yang bermakna menjadi kompleks, rumit, keliru, bercampur-aduk, dan sebagainya.
Oleh itu, selain dari memberi makna “pokok”, “shajaratin” juga boleh mengeluarkan makna lain asalkan tidak lari dari makna perkataan-akar (root word). Sebab itu pokok kurma atau pokok palma tidak dipanggil "shajaratin" tetapi "nakhla" sebab ianya tidak "kompleks dan tidak berseranggah, tidak "intricately intermixed".
Begitu juga dengan perkataan “mubaarakatin” (ismu maf’ul/passive participle) yang datang dari perkataan akar (root word) “baraka/yabruku” yang bermakna berlutut supaya menjadi teguh, menjadi kuat, stabil dsbnya. Maka “mubaarakah” juga memberi makna “benda yang dilututkan, yang dikukuhkan, yang diteguhkan, yang disambungkan, digabungkan dsbnya”.
Oleh yg demikian ayat An-Nur 24:35 menjelaskan tentang minyak atau tenaga bahanapi seperti petrol, diesel, metanol dsbnya. Maka apabila dikaji dengan mendalam maka ayat An-Nur:35 juga membawa makna " ... minyak yang berstruktur kompleks yg diteguhkan yang tidak terdapat di Timur dan Barat (yang tidak terhasil di atas permukaan bumi tetapi di perut bumi) yang boleh menyala walaupun tidak disentuh api.."
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6uyKvHOv_O9qiZZnfEIcbDU260YC-BTikZIj74dPDfFhuoI44ywWP1EhOJHhOEBxSVVyqM-IRZpM1vV_sXk6sOaXqnH0TdLXa-zeu9Ti3yiLKFMvObN1_nAJC0WKhQvy0Ajc7eCRWD7mK/s400/struktur+kimia.png
“Jazirah” = “Pulau”
Kita ambil contoh lain iaitu perkataan “Jazirah” yg bermakna “pulau” (BM) atau “island” (BI). Dalam BM perkataan “Pulau” itu sudah hakiki, tidak boleh dikaji dan dipecahkan lagi, tetapi dalam BA ianya berasal dari perkataan jazara/yajzuru yg bermakna “alirkan keluar (air/darah/cecari dsbnya)” atau dlm BI “to go down or flow away (water/blood/fluid etc)”. Oleh itu apabila air menjadi surut (flow away) maka timbullah sebuah tanah yang menjadi pulau, maka tanah yg timbul ini dipanggil “Jazirah” atau “pulau”.
Sebab itu dlm BM kita hairan bagaimana perkataan “jazrun” boleh membawa makna “penyembelihan” dan juga “kesurutan” (perbezaan makna yg amat jauh), tetapi sekiranya kita faham BA maka kita tahu ianya berasal dari perkataan jazara/yajzuru di mana “penyembelihan” sbb mengalirkan darah keluar (dari badan), dan “kesurutan” ssb mengalirkan air keluar (dari sungai).
Oleh itu kalau kita mengkaji ayat-ayat Quran dalam bahasa terjemahan, kita akan hilang kebolehan untuk mengkaji makna yang tepat dan lebih mendalam.
Makna terselindung
Selain dari makna yang terkandung di dalam setiap patah perkataan, iaitu makna lexicon, bahasa Arab juga mempunyai kekuatan dan kelebihan makna yang “terselindung” yang tidak ada dalam bahasa-bahasa lain. Walaupun ianya terselindung, tetapi ianya jelas dan sistematik. Kita tidak akan nampak makna yang terselindung ini sekiranya kita tidak faham bahasa Arab.
Di dalam bahasa Arab terdapat apa yg dipanggil “wazan” atau “pertimbangan” (dalam BM) atau “form” (dalam BI). Terdapat 14 wazan kesemuanya. Oleh kerana konsep “wazan” ini tidak ada dalam bahasa Melayu (atau Inggris), maka agak sukar untuk saya menjelaskannya.
Saya bagi contoh dari ayat Quran, Wazan pertama selalunya merujuk kepada perlakuan ke atas benda lain (bukan ke atas diri sendiri). Lihat ayat Al-Baqarah 2:186 “ la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa’alaiha maktasabat …”. Perkataan “kasabat” dan “maktasabat” adalah berasal dari perkataan “kasaba/yaksibu” yang bermakna “memperoleh” atau “mendapat”.
“Kasabat” adalah dari wazan pertama bermakna “hasil/usaha” tetapi membawa makna hasil perlakuan ke atas makhluk lain, tetapi perkataan “iktasabat” juga bermakna hasil/usaha (tetapi yang dilakukan ke atas diri sendiri). “Iktasabat” menggunakan wazan “ifta’ala” iaitu wazan ke-8.
Contoh Lain
Cuba lihat betapa hebatnya Al-Quran, di dalam ayat Al-Baqarah 2:186 Allah bukan sahaja mengajar hukum dan peraturan kehidupan (hukum alam), malah Allah juga mengajar ilmu nahu bahasa Arab, iaitu perbezaan “wazan” atau makna yang terselindung atau tersirat.
Sekiranya kita tidak faham bahasa Arab, tidak faham wazan, kita tidak akan dapat mengeluarkan makna yang tersembunyi ini, kita tidak akan nampak betapa kuat dan hebatnya ayat Al-Haj 22:5 (di bawah ini), dan tidak akan dapat merungkai ilmu sains dan hukum alam yang maha hebat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQTeBshDoKVZI8KDUObJuYD5GxajSu4wB9aPka9KfPzRMIZAfap_euhDByYkD-NoxKBnFSaL1GPpjg1ByMVjDm6xKIHWnW5XEGLoK2hP1Dg-qygm-0zFZa5RmAtZwe5N8aIJJ0-YIY9Hat/s400/ihtazat+dan+makna.png
Ayat Al-Haj 22:5 mengandungi ilmu sains, ilmu quantum fizik yang amat tinggi dan mendalam. Ia menjelaskan pergegaran atau pergetaran atom atau molekul yang berlaku secara internal (berpindahan tenaga ke atas atom dan molekul), bukannya berlaku secara external (perlanggaran atau pergeseran atom).
Contoh-contoh Lagi Kenapa Bahasa Arab
Kalau kita pergi ke tahap lebih tinggi, kita akan belajar nahu-nahu yang lebih terperinci seperti al-maf’ulul mutlaq yang mana juga tidak terdapat dalam bahasa-bahasa lain. Sebagai contoh lihat ayat Az-Zaariyat 51:1 dan 51:3 menggunakan nahu maf’ulul-mutlaq utk menunjukkan satu pertaburan yg teramat-amat byk bertrilion foton/EMW (51;1), dan menunjukkan peluncuran foton/EMW yg teramat-amat mudah tanpa dapat dihalangan oleh apa-apa sesuatu (51:3).
Tetapi ayat 51:2 dan 51:4 menggunakan maf’ulumbih untuk menunjukkan data yang dapat dibawa, dikumpul, dan disebarkan (walaupun banyak) adalah terhad.
Oleh itu tanpa pengetahuan bahasa Arab maka kita tidak akan dapat mengeluarkan ilmu dan hukum alam yang tepat dari kitab Al-Quran.
Kesimpulan
Senjata yang paling penting untuk mengkaji ayat-ayat Quran ialah bahasa Arab. Tanpa memahami bahasa Arab kita tidak akan dapat mengeluarkan makna yang sebenar baik yang tersurat lebih-lebih lagi yang tersirat. Syarat supaya menggunakan bahasa Arab ini telah ditetapkan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran.
Bahasa Arab tidak sama seperti bahasa-bahasa lain. Ianya adalah bahasa asli, amat sistematik dan berfungsi. Oleh itu makna semantik tidak akan dapat dikeluarkan sekiranya kita tidak tahu sistem, struktur, dan fungsi setiap patah perkataan.
Secara kasar, untuk memahami cara-cara mengkaji ayat-ayat Quran, iaitu untuk memahami enjin Quranpedia maka seseorang harus menguasai ilmu ontology, propositional logic, dan semantik.
Wallahu a'lam.
http://kajian-quran.blogspot.com/