"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah: 169).
“Wahai orang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)
Di kemaskini post pada 04/02/2021 Pada jam 23:40pm Kuala Lumpur

Friday, February 6, 2015

Jangan Kau Benci Dia





Adalah Asma binti Abu Bakar yang diberi julukan dengan “yang mempunyai dua ikat pinggang”, seorang wanita yang cerdas dan terbimbing; ia menyatakan bahwa dirinya tidak pandai membuat kue. Zainab binti Jahsy, Ummul Mukminin, seorang wanita yang banyak beribadah, sukses bersedekah dan cantik, akan tetapi terkadang emosional. Beda lagi dengan ibu kita, Aisyah binti Abu Bakar; beliau sangat pecemburu meskipun beliau memiliki keutamaan dan ilmu.


Dapat kita saksikan, terkadang satu wanita memiliki paras cantik tetapi lisannya kotor. Terkadang berparas cantik, manis tutur katanya, tetapi ia boros dan tidak ekonomis. Terkadang cantik, baik akhlaknya, baik terhadap suami, pandai mengatur rumah, namun tidak bisa memasak. Ada juga yang cantik, taat pada suami, ekonomis, namun sedikit ibadahnya, semikian seterusnya…

Sedikit sekali semua sifat kebaikan ditemukan berkumpul pada diri seseorang. Baik itu pada diri wanita maupun laki-laki. Seorang istri maupun suami.

Sangat sulit ditemukan seseorang yang dalam satu waktu mengumpulkan sifat pemberani, pemimpin, dermawan, murah hati, lim, suka berbuat baik, suka bersedekah, pandai menahan amarah, sabar, ahli shalat, dan puasa, senang menyambung silaturrahim, berbakti kepada orang tua, cerdas finansial, …. Kalaupun ada, pastilah sangat jarang.

Sesungguhnya manusia itu sepeti seratus unta yang hampir tidak ada satupun di antara mereka yang layak dinaiki.”(HR.Bukhari)

Sifat-sifat kurang yang melekat pada seseorang, terkadang membuat pihak lain membencinya. Seorang suami membenci salah satu sifat istrinya, demikian sebaliknya.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewasiatkan kepada kita, “Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminat. Seandainya ia membenci suatu akhlaknya, ia akan menyukai darinya (akhlaknya) yang lain. “ (HR.Muslim)

Janganlah sifat-sifat kurang menyenangkan yang ada pada pasangan atau saudara kita yang lain, membuat kita membencinya. Jika kita benci pada satu hal, percayalah … banyak yang kita suka dari dia. Demikian seterusnya. Cari terus kebaikan-kebaikan yang telah dia berikan… banyak mana antara kebaikan dan keburukan yang ada pada pasangan kita?

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang sangat banyak.” (QS.An Nisaa:19)